Jumat, 21 Maret 2014

Tragedi di Bandar Jakarta



Tragedi di Bandar Jakarta

Awal tahun 2014 diwarnai dengan sebuah tragedi yang tidak akan pernah saya dan keluarga saya lupakan. Suatu malam, saya dan keluarga saya memutuskan untuk pergi ke Ancol membuat  Foto Siluet. Di sana kami membuat foto siluet untuk kami semua.
Ini foto siluet yang kami buat disana:




Setelah foto siluet tersebut jadi, kami memutuskan untuk pulang. Namun saat melewati Bandar Jakarta, kami memutuskan untuk makan disana. Saat memarkirkan mobil, saya dan ayah saya berdebat tentang tempat parkir. Akhirnya saya mengikuti kemauan ayah saya untuk parkir di tempat yang beliau tunjukkan. Kami semua makan disana dengan santai.
Di sana ada panggung hiburan. Ibu saya menantang saya untuk ikut joget oplosan di depan panggung hiburan. Kebetulan saat itu penyanyinya sedang menyanyikan lagu oplosan dan ada beberapa orang yang joget oplosan di depan panggung. Akhirnya saya menerima tantangan dari ibu saya untuk ikut joget oplosan. Setelah joget oplosan ibu saya memberikan uang kepada saya, sebagai hadiah karena saya sudah berani menerima tantangannya. Kata saya “Alhamdulillah bisa nambahin duit jajan”. Ibu saya hanya tertawa mendengarkan omongan saya.
Saat ayah saya ingin membayar tagihan makan kami, kami mendengarkan sebuah pengumuman. Pengumuman tersebut berbunyi “Panggilan kepada pemilik mobil Suzuki Ertiga berwarna putih dengan nomer polisi (B 1841 EKM) agar ke tempat parkir karena mobil anda bermasalah”. Saya dan ayah saya bingung kenapa mobil kami dibilang bermasalah. Padahal tadi saat memarkirkan mobil, posisi mobil kami sudah benar.
Akhirnya saya keluar untuk melihat mobil kami. Dan apa yang terjadi? Inilah yang terjadi dengan mobil kami :







Cukup sampai disini ya ceritanya. Mobil kami rusak dan akhirnya pulang naik taksi. Cukup menyedihkan. Sekian dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar