Tragedi
di Bandar Jakarta
Awal tahun 2014
diwarnai dengan sebuah tragedi yang tidak akan pernah saya dan keluarga saya
lupakan. Suatu malam, saya dan keluarga saya memutuskan untuk pergi ke Ancol
membuat Foto Siluet. Di sana kami
membuat foto siluet untuk kami semua.
Ini foto siluet yang kami buat disana:
Setelah foto siluet
tersebut jadi, kami memutuskan untuk pulang. Namun saat melewati Bandar
Jakarta, kami memutuskan untuk makan disana. Saat memarkirkan mobil, saya dan
ayah saya berdebat tentang tempat parkir. Akhirnya saya mengikuti kemauan ayah
saya untuk parkir di tempat yang beliau tunjukkan. Kami semua makan disana
dengan santai.
Di sana ada panggung
hiburan. Ibu saya menantang saya untuk ikut joget oplosan di depan panggung
hiburan. Kebetulan saat itu penyanyinya sedang menyanyikan lagu oplosan dan ada
beberapa orang yang joget oplosan di depan panggung. Akhirnya saya menerima
tantangan dari ibu saya untuk ikut joget oplosan. Setelah joget oplosan ibu
saya memberikan uang kepada saya, sebagai hadiah karena saya sudah berani
menerima tantangannya. Kata saya “Alhamdulillah bisa nambahin duit jajan”. Ibu
saya hanya tertawa mendengarkan omongan saya.
Saat ayah saya ingin
membayar tagihan makan kami, kami mendengarkan sebuah pengumuman. Pengumuman
tersebut berbunyi “Panggilan kepada pemilik mobil Suzuki Ertiga berwarna putih
dengan nomer polisi (B 1841 EKM) agar ke tempat parkir karena mobil anda
bermasalah”. Saya dan ayah saya bingung kenapa mobil kami dibilang bermasalah.
Padahal tadi saat memarkirkan mobil, posisi mobil kami sudah benar.
Akhirnya saya keluar
untuk melihat mobil kami. Dan apa yang terjadi? Inilah yang terjadi dengan
mobil kami :
Cukup sampai disini ya
ceritanya. Mobil kami rusak dan akhirnya pulang naik taksi. Cukup menyedihkan.
Sekian dan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar